Selamat Datang di Blog Pembelajaran SMPN 14 Malang

Rabu, 25 Februari 2015

MENDAUR ULANG BARANG-BARANG BEKAS

Kalian mungkin mempunyai barang bekas yang hanya tergeletak dan tidak terpakai karena ada yang menggantikan atau memang sudah tidak layak untuk dipakai. Lalu tindakan apakah yang akan kamu lakukan untuk barang bekas tersebut? Kamu mungkin berpikir bahwa daur ulang itu repot sehingga lebih memilih untuk langsung membuang barang tersebut, tapi apakah kamu yakin dengan pilihan kamu tersebut?
Nah, dibawah ini adalah beberapa hal yang setidaknya dapat memberikan inspirasi dalam mengubah barang bekas yang ada disekitar kamu menjadi sesuatu yang bermanfaat :D
1. Memanfaatkan Ban dan Tali Menjadi Kursi
daur ulang ban
Cara ini tergolong mudah untuk dicoba, dengan beberapa media yang juga mudah untuk didapatkan, seperti Ban bekas, triplek kayu berukuran bulat sesuai bentuk ban, tali tambang goni, lem, dan sebagainya. Cocok untuk teras, cafe, dan beberapa tempat yang digunakan untuk bersantai.

2. Menjadikan Batako sebagai Pot Bunga

daur ulang batako
Terkadang saat membangun / renovasi rumah, masih tersisa batako dan beberapa bahan bangunan lainnya. Daripada rugi karena tidak terpakai dan mau dijual lagi tapi cuma beberapa biji, langsung cat aja deh bagian luarnya sesuai desain dan warna kesukaan kamu. Setelah itu baru deh tambahkan tanah / pupuk dan juga tanamannya

3. Menyulap Buku Bekas menjadi Tempat Pensil (Alat Tulis)

daur ulang kotak pensil
Terkadang orang lebih suka merosokkan kertas bekas, tetapi bagaimana kalau kertas yang kamu miliki cuma beberapa saja dan pasti bakal murah sekali bila di rosokkan. Coba saja manfaatkan kertas bekas atau buku tebal (buku direktori) menjadi sebuah tempat pensil atau tempat alat tulis, dijamin deh cara ini lebih bermanfaat dan lebih unik jika ditempatkan di sebuah kamar atau meja belajar.

4. Membuat Penyangga Gadget dari Botol Pembersih Porselain

daur ulang botol
Pasti kamu pernah kan, mengalami hal seperti diatas ini? Maksudnya kesulitan menempatkan gadget ketika di charge karena saklar ada di tembok atau tidak ada media untuk menyangganya. Nah, bisa jadi cara ini cukup efektif buat kamu yang merasa ilfil dengan masalah tersebut, lagian kan tutorialnya juga sudah ada di gambar :p Lebih hemat lebih fleksibel dan penyangganya bisa kamu desain sesuai selera dan kebutuhan kamu sendiri. Be Creative Guys!! :)

5. Memanfaatkan Kursi Kayu sebagai Rak Handuk

daur ulang kursi
Keren dan tampak asik kan? Kamu juga bisa kok membuat seperti ini, terlebih juga cocok bila ditempatkan di sekitar wastafel atau tempat yang biasa kamu gunakan untuk cuci muka, asal jangan ditempatkan di tempat yang mudah terkena air ya. Karena kursi kamu bisa tambah rusak dan lapuk, tapi tergantung kualitas kayunya juga sih :P

6. Menempatkan Kelereng di Lubang Pagar

daur ulang pagar kayu

Kalau rumah kamu terdapat pagar kayu, bisa jadi cara ini efektif dan menarik. Marble Effects, atau efek unik yang ditimbulkan oleh kelereng (ceritanya lagi bikin istilah sendiri :D). Dengan menempatkan beberapa kelereng di lubang lubang pagar maka akan memberikan kilauan cahaya yang berwarna warni pada siang hari berkat matahari dan warna pada kelereng tersebut. Meskipun hal ini cuma berfungsi saat siang hari saja, tapi lumayan oke juga bila mencoba untuk melakukannya :P

7. Memanfaatkan Lego sebagai Gantungan Kunci

daur ulang lego
Buat kamu yang sering lupa menaruh kunci mungkin cara ini sangat efektif sekali mengurangi penyakit pelupa kamu, hehehe. Dengan memanfaatkan beberapa lego dan menempelkannya di tempat yang biasa kamu lewati. 
8. Menyulap Kunci Pas menjadi Gantungan Baju dll
daur ulang tang
Mungkin gambar diatas juga sering kamu jumpai di beberapa outlet fashion. Cukup dengan beberapa kunci pas yang tidak terpakai atau memang sudah patah pada bagian kuncinya, paku bor dan mesin bor. Biasanya hal hal yang seperti ini sangat digemari oleh mereka yang suka balap karena kunci pas identik atau masih berhubungan dengan otomotif.

9. Merubah Tangga menjadi Rak Buku

daur ulang tangga
Sama seperti sebelumnya yaitu masih tentang sesuatu yang menempel di tembok. Nah, untuk ide kali ini terlgolong cukup rumit juga, karena kamu juga harus bisa menyesuaikan jarak tangga dan tembok dengan ukuran buku kamu (panjang lebar buku, tebal buku, dan sebagianya).

10. Memanfaatkan Gulungan Kertas Tisu untuk Tempat Kabel
daur ulang tisu toilet
Ide ini sangat mudah sekali untuk dipakai, hanya saja apakah kamu pernah menggunakan tisu gulung? :) Gambar diatas adalah kertas dari tisu gulung yang biasa kamu jumpai di toilet atau warung makan. Namun, orang – orang lebih familiar dengan menggunakan karet untuk merapikan kabel, tapi apa salahnya kalau kita mencoba menggunakan kertas tisu sebagai medianya sehingga lebih beda dan lebih unik hehe

Semoga informasi diatas cukup memberikan inspirasi dalam mendaur ulang barang – barang bekas yang ada disekitar kamu kan? Selamat mencoba dan berkreatifitas !

CARA MEMBUAT LUBANG BIOPORI

Lubang Biopori adalah Lubang resapan air yang diisi sampah organik yang berfungsi sebagai tempat resapan air dan tempat membuat kompos.

Sumber gambar: www.ampl.or.id

Lubang resapan biopori dibuat dengan kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering atau bisa juga yang masih hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk dan menarik organisme bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme tersebut membentuk lubang biopori di sekitar lubang resapan tersebut.


Alat-alat yang diperlukan:
1.       Bor biopori


2.       Pipa paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3.      Dob dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang akan dibuat


4.       Gergaji besi
5.       Alat bor tangan
6.       Linggis

Cara pembuatan:
1.      Pipa paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.

2.      Buat lubang secukupnya pada dob dengan bor tangan.



       Atau pilih dob yang memang sudah berlubang




 3.  Cari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu.
4.     Buat lubang silindris secara vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam 80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang sendiri sebenarnya ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan, bla bla bla…. Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1 meter.

5.      Masukkan potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6.      Isi paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.
7.      Tutup lubang paralon dengan dob.

Paralon ditutup dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)
Cara pemeliharaan:
1.   Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.
2.   Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.


Pembuatan biopori ini relatif mudah, bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan tanahnya keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai bekas penyemenan jika  lokasi pembuatan merupakan bekas bangunan. Sebelum membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak dilalui talang air atau saluran apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat, selamat mencoba. :D

Rabu, 11 Februari 2015

ADIWIYATA

PENGERTIAN 

Adiwiyata adalah Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menujut terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA

Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar dan antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprensif.

Kata Adiwiyata berasal dari kata Sansekerta ADI dan WIYATA. Adi mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna, sedangkan Wiyata bermakna: tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, etika, dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung maka secara keseluruhan maknanya yaitu:

"tempat yang baik dan ideal diamana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan"

Tujuan Program Adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid, dan pekerja lainnya), sehingga upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Program ini merupakan salah satu Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program ini digulirkan untuk mengajak warga sekolah berpatisi pasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan utamanya adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.